Dialog Publik : Merajut Kebhinnekaan Menuju Indonesia Emas 2045

Sumatera Utara | | NAWAWINews.Com

Medan, (15/2/2025) Divisi Humas Mabes Polri menggelar Dialog Publik mengenai Penguatan Internal Polri dengan tema “Merajut Kebhinnekaan dengan Penguatan Nilai-Nilai Kebangsaan bagi Generasi Muda Sumut Guna Menuju Indonesia Emas.” Acara yang berlangsung di Hotel Emerald Garden Internasional, Medan, ini dihadiri oleh akademisi, budayawan, tokoh adat, serta mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi.

Bacaan Lainnya

Dialog ini dibuka oleh Kadiv Humas Polri melalui Karo Penmas, Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, S.I.K. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa penguatan nilai-nilai kebangsaan sangat penting dalam menjaga keberagaman dan persatuan Indonesia.

“Keberagaman adalah kekayaan bangsa. Dengan memperkuat nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat yang majemuk, kita bisa menjaga stabilitas nasional dan mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ujar Brigjen Trunoyudo.

Stabilitas Keamanan, Kunci Menuju Indonesia Emas

Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol. Whisnu Hermawan Februanto, S.I.K., M.H., yang diwakili oleh Plt. Kabid Humas Kombes Pol Yudhi Surya Markus Pinem, menyoroti peran penting stabilitas keamanan dalam mencapai visi Indonesia sebagai negara maju pada 2045.

“Pemerintah memiliki visi besar menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi kuat, kesejahteraan merata, serta sumber daya manusia berkualitas. Namun, semua itu tidak dapat terwujud tanpa stabilitas keamanan,”tegas Kombes Yudhi.

Dalam paparannya, ia mengungkapkan bahwa dalam enam minggu terakhir, Sumatera Utara mengalami peningkatan gangguan Kamtibmas sebesar 7,37%, dengan total 7.492 kejadian.

Untuk itu, Polda Sumut terus melakukan langkah strategis dalam mengatasi berbagai tantangan keamanan, mulai dari penindakan geng motor hingga pemberantasan narkoba.

Peran Budaya dan Akademisi dalam Menjaga Kebhinnekaan

Budayawan Prof. Dr. Ibrahim Gultom, M.Pd., menekankan bahwa budaya adalah alat pemersatu bangsa. Ia mengingatkan generasi muda agar tidak melupakan akar budaya sebagai bagian dari identitas nasional.

“Kita hidup dalam keberagaman, dan budaya adalah perekat bangsa. Jika generasi muda memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai kebangsaan, maka keutuhan Indonesia akan tetap terjaga,” ujarnya.

Sementara itu, akademisi Prof. Dr. Agussani, M.AP., menyoroti kesiapan Indonesia dalam menghadapi tantangan global di tahun 2045. Ia menekankan bahwa bonus demografi dapat menjadi peluang besar bagi Indonesia jika generasi muda memiliki daya saing tinggi.

“Perguruan tinggi harus menjadi motor penggerak dalam membentuk karakter dan kompetensi generasi muda agar mereka siap menghadapi dunia yang semakin kompetitif,” jelasnya.

Pancasila sebagai Identitas Bangsa

Dalam sesi motivasi, motivator nasional Putra Andica Siagian menegaskan bahwa Pancasila bukan sekadar slogan, tetapi harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

“Nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial harus menjadi pedoman dalam bertindak. Keberagaman bukan ancaman, melainkan kekuatan,” ungkapnya.

Ia juga mengajak generasi muda untuk terus menjaga semangat gotong royong, toleransi, dan cinta tanah air sebagai kunci dalam membangun Indonesia yang lebih baik.

Kesuksesan Polda Sumut dalam Menjaga Keamanan

Selain membahas kebangsaan, acara ini juga menyoroti berbagai keberhasilan Polda Sumut dalam bidang penegakan hukum, mitigasi bencana, serta pengamanan event nasional dan internasional.

Dengan adanya dialog ini, diharapkan generasi muda Sumatera Utara semakin memahami perannya dalam menjaga kebhinnekaan dan memperkuat nilai-nilai kebangsaan demi mewujudkan Indonesia yang maju, aman, dan sejahtera.

Red^

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *