Teror Bom : “Pemeriksaan Ketat Diterapkan Usai Pendaratan Darurat Pesawat Jemaah Haji”

Sumut | NawawiNews.com

Deli Serdang — Suasana tegang menyelimuti langit Indonesia saat pesawat Saudia Airlines yang mengangkut ratusan jemaah haji dari Jeddah, Arab Saudi, menuju Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, terpaksa mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara, Selasa (17/6). Penyebabnya..? Ancaman bom yang diterima sang pilot saat pesawat masih mengudara..!

Insiden ini sontak memicu respons cepat dari aparat keamanan. Setibanya di Kualanamu, seluruh penumpang langsung dievakuasi dan menjalani pemeriksaan ketat, baik fisik maupun barang bawaannya.

Bacaan Lainnya

Koper dan tas jinjing milik jemaah bahkan tidak diizinkan turun dari pesawat demi alasan keamanan.

“Semuanya diperiksa, baik fisik jemaah maupun bawaan-bawaannya,” ujar Kepala Kementerian Agama (Kemenag), Enjat Mujiat.

Menurut Enjat, para jemaah sempat diinapkan semalam di sebuah hotel tanpa barang bawaan, kecuali yang melekat di tubuh.

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara bergerak cepat dengan menyediakan kebutuhan pokok selama masa tunggu pemeriksaan.

“Sampai ketika jemaah turun, koper dan tas tenteng tidak boleh dibawa. Hanya barang yang digantung di kalung (nametag) yang diperbolehkan,” ungkapnya.

Proses evakuasi dan sterilisasi pesawat memakan waktu hingga 4 (empat) jam, sebelum akhirnya dinyatakan aman dari bahan peledak.

Setelah situasi dinyatakan terkendali, sebanyak 442 jemaah, terdiri dari 207 pria dan 235 wanita, diberangkatkan kembali menuju Bandara Soekarno-Hatta, pada Rabu pagi (18/6/2025).

“Kami mendapatkan laporan dari ketua kloter bahwa jemaah sudah merasa nyaman, bahkan sudah bisa bercanda kembali,” tambah Enjat, menandakan situasi telah kondusif.

Ancaman Bom dan Pendaratan Darurat

Kabar ancaman bom ini pertama kali dikonfirmasi oleh Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan.

Ia membenarkan bahwa pilot menerima informasi tentang kemungkinan adanya bom di dalam pesawat, sehingga prosedur darurat langsung dijalankan.

 “Iya, mendarat darurat karena ada ancaman bom yang diterima pilotnya,” kata Ferry pada awak media (18/6).

Saat ini, otoritas keamanan tengah mendalami sumber dan validitas ancaman tersebut.

Belum diketahui apakah teror ini hanya ancaman palsu atau benar-benar menyimpan potensi bahaya. Penyelidikan intensif masih terus dilakukan.

Respons Cepat Aparat & Pemerintah

Aksi tanggap dari pihak bandara, kepolisian, dan pemerintah setempat patut diapresiasi.

Tidak ada laporan korban jiwa atau luka. Protokol keselamatan berjalan lancar, dan para jemaah bisa kembali melanjutkan perjalanan dalam kondisi sehat dan aman.

Insiden ini menjadi pengingat bahwa ancaman keamanan bisa terjadi kapan saja, bahkan dalam momentum sakral seperti ibadah haji.

Diperlukan kewaspadaan tinggi dan koordinasi lintas lembaga untuk memastikan keselamatan seluruh warga negara.

____

Red^^

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *