Sumatera Utara | | NAWAWINEWS.Com
Deli Serdang — Kecelakaan maut kembali terjadi di ruas jalan Medan-Tebing Tinggi, Jum’at (21/2/2025).
Nabila (19), Seorang Mahasiswi, asal Dusun IV, Desa Lidah Tanah, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai (Sergai), tewas mengenaskan setelah terlindas truk Colt Diesel BK 8956 DQ di Km 24-25, tepatnya dekat Tempat Pemakaman Umum (TPU) Muslim, Dusun I, Kelurahan Paluh Kemiri, Kecamatan Lubuk Pakam, Deli Serdang.
Korban yang sedang dalam perjalanan menuju kampus bersama rekannya, Nadiya (19), mengalami nasib nahas ketika sepeda motor Honda Beat BK 2312 XBL yang mereka tumpangi ditabrak truk dari belakang.
Akibat benturan keras, kedua mahasiswi itu terlempar dari kendaraan. Nabila yang jatuh ke kolong truk langsung terlindas dan tewas seketika dengan kondisi mengenaskan—kepala remuk dan kaki kiri patah. Sementara itu, Nadiya selamat dengan luka ringan di tangan dan kaki.
Sopir Truk Tanpa SIM, Diduga Melaju Kencang
Kasat Lantas Polresta Deli Serdang, AKP Johan Kurniawan, melalui Kasi Humas IPTU JM Gabe Napitupulu, mengungkapkan bahwa truk yang dikemudikan Duwi Arifandi (18), warga Dusun Babirong Ulu, Desa Birong Manriah, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun, tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).
“Sopir truk ini tidak memiliki SIM dan diduga melaju dengan kecepatan tinggi,” ujar Gabe Napitupulu dalam keterangannya.
Kecelakaan ini pun menuai perhatian publik, mengingat faktor kelalaian dalam berkendara kerap menjadi penyebab utama insiden fatal di jalan raya.
Polisi telah mengamankan sopir truk beserta kendaraan yang terlibat untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
Tragedi di Jalan Raya, Keselamatan Mahasiswa Dipertanyakan
Peristiwa ini kembali menyoroti tingginya risiko kecelakaan di jalur lintas Sumatera yang sering dilalui mahasiswa dan pekerja setiap harinya.
Banyak pihak mendesak penegakan hukum lebih ketat terhadap sopir yang tidak memenuhi syarat berkendara, termasuk memastikan bahwa setiap pengemudi memiliki SIM dan kendaraan layak jalan.
Meningkatnya angka kecelakaan fatal di jalan raya juga mengingatkan pentingnya kesadaran keselamatan berkendara, baik bagi pengguna motor maupun kendaraan berat.
Helm yang dikenakan korban tak mampu menyelamatkan nyawa Nabila dari tragedi ini, menunjukkan bahwa faktor kelalaian pengemudi lain juga menjadi ancaman serius bagi pengguna jalan.
Panggilan untuk Keadilan
Insiden tragis ini menambah daftar panjang korban kecelakaan lalu lintas di Indonesia. Keluarga korban berharap ada keadilan bagi Nabila dan menuntut pertanggungjawaban dari sopir truk yang menyebabkan kecelakaan ini.
Sementara itu, masyarakat berharap pemerintah dan aparat kepolisian memperketat pengawasan terhadap kendaraan niaga yang kerap melaju tanpa kontrol di jalan raya.
Jika tidak ada tindakan tegas, kecelakaan serupa hanya tinggal menunggu waktu untuk terulang kembali.
HN**